Jumat, 06 April 2012

Penemuan Lokasi Kandungan Emas Hebohkan Masyarakat Pasimasunggu Timur


Kepulauan Selayar, Fajar Sulawesi-- Masyarakat Desa Bonto Bulaeng, Kecamatan Pasimasunggu Timur, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan dikejutkan dengan penemuan kandungan emas di sungai Bulo Sipappa beberapa waktu lalu.
Berawal dari penemuan tersebut, warga masyarakat bernama Muhammad Asdar mencoba melakukan proses pendulangan pasir di sungai itu. Hasilnya, Asdar  berhasil membawa pulang  pasir berwarna kemerah-merahan yang disimpan di dalam wadah botol kecil.
Penemuan kandungan emas di sungai Bulo Sipappa, Desa Bonto Bulaeng ini terungkap dari penuturan Asdar kepada wartawan hari Jumat, (6/4) siang kemarin, bertempat di lokasi kompleks ex. pasar lama Benteng Selayar.(Red)

Tiga Puluh Delapan Orang Pasukan Korea Dikabarkan, Serempak Masuk Islam


Irak Utara, Fajar Sulawesi-- Salah seorang pengguna akun jejaring sosial facebook bernama bernama Syamsi Gafur mengabarkan, 38 tentara Korea Selatan secara spontan berikrar masuk Islam. Ke-38 tentara Korea itu, satu orang diantaranya seorang komandan bernama Kapten San Jin-Gu sedang 37 lainnya adalah prajurit.
Kapten San adalah salah satu komandan Brigade 11 SF, pasukan perdamaian PBB dari Korea Selatan yang ditugaskan di Irak. Kapten San dan pasukannya bertugas di wilayah Irbil, Irak Utara.
Menurut Syamsi Gafur, saat bertugas di wilayah tersebut, Kapten San Jin-Gu sering mengamati orang-orang muslim sholat berjamaah di masjid. Kebetulan markas pasukannya berada dekat sebuah masjid. Ia sangat tertegun dengan gerakan-gerakan sholat. Hingga akhirnya, dua dihinggapi rasa penasaran, lalu mencoba menirukan seluruh gerakan sholat dan mempraktekan gerakan tersebut di kamarnya.
Pada saat mempraktekan itulah Kapten San Jin-Gu merasakan ada ketenangan, dan perasaan damai dalam hatinya. Berawal dari peristiwa itu, gerakan-gerakan sholat tersebut selanjutnya dijadikannya sebagai program meditasi di kalangan pasukan yang dipimpinnya.
Hasilnya, sebagian besar prajurit yang  mempraktekan gerakan-gerakan sholat tersebut merasakan hal yg sama, mereka juga merasa lebih tenang dan damai. Sejak itu Kapten San berinisiatif mempelajari Islam untuk mengenalnya lebih dalam lagi, dan akhirnya ia memutuskan untuk memeluk Islam.
Ketika niatnya ingin memeluk Islam disampaikan kepada prajurit-prajuritnya, ia berkata: “aku telah menemukan cahaya kehidupan yang sesungguhnya, aku ingin berada dalam cahaya itu, dan cahaya itu adalah Islam”. Tanpa ia duga, secara spontan 37 prajurit yang ia pimpin mengangkat tangan mereka, sebagai tanda ikut bersama komandannya untuk juga memeluk Islam.(red)

Kamis, 05 April 2012

Aparat Satpol PP Kepulauan Selayar Tertibkan Pedagang & Duduki Lokasi Ex. Pasar Lama


Kepulauan Selayar, Fajar Sulawesi-- Setelah berulangkali diberikan sanksi peneguran oleh aparat satuan polisi pamong praja Kabupaten Kepulauan Selayar, hari Kamis, (5/4) pagi kemarin, pedagang kaki lima bandel yang selama ini tetap ngotot bertahan menggelar barang dagangannya di sekitar ex. Pasar lama Benteng Selayar, akhirnya berhasil ditertibkan melalui serangkaian pendekatan persuasif dan kekeluargaan.
Para pedagang bandel tersebut, akhirnya mencapai kata mufakat dengan aparat trantib Satpol PP untuk pindah ke pasar baru yang berlokasi di Lingkungan Bonea, Kelurahan Benteng Utara, Kecamatan Benteng.
Dihadapan aparat trantib Satpol PP, para pedagang ini berjanji untuk tidak lagi menggelar barang dagangannya di atas bahu jalan raya yang selama ini dirasakan cukup menganggu ketertiban dan kenyamanan para pengendara kendaraan bermotor yang melintasi ruas jalan tersebut.
Kendati demikian, para pedagang ini belum menentukan jadwal pasti kapan mereka akan pindah ke lokasi pasar yang telah disediakan pemerintah kabupaten. Satu hal yang pasti kata Kanit Dalmas Satpol PP Kepulauan Selayar, Arung Gau, SE bahwa, pemerintah kabupaten bekerjasama dengan pihak pengelolah pasar baru Bonea telah sepakat menyediakan lahan tempat berjualan untuk menampung para pedagang pindahan dari lokasi ex pasar lama.
Bahkan, Pemkab Kepulauan Selayar juga telah menyediakan armada mobil angkutan gratis untuk membantu proses pengangkutan meja dan perlengkapan para pedagang dari lokasi ex. Pasar lama menuju pasar Bonea.
Adapun persoalan, kapan mereka akan pindah, terserah pedagang bersangkutan. Yang jelas, mereka tidak akan lagi diperkenankan untuk menggelar barang dagangan di atas bahu jalan raya, demi untuk tertib dan lancarnya arus lalu lintas di sekitar lokasi ex pasar lama.
Saat ini, lokasi pasar lama telah dikuasai dan diambil alih oleh aparat trantib Satpol PP dan tidak akan ada lagi toleransi bagi para pedagang untuk beraktivitas di sekitar lokasi dimaksud. Terutama dalam rangka untuk mendukung terciptanya penataan kebersihan dan keindahan ruas kota Benteng menjelang penilaian dan perebutan nominasi piala adipura tahun 2012.
Dikatakannya, penertiban tidak hanya akan diberlakukan bagi pedagang ex pasar lama. akan tetapi, penertiban juga akan diberlakukan terhadap pedagang pasar yang hingga kini masih bercokol di areal PPI Bonehalang, “kami tinggal menunggu turunnya surat perintah penertiban dari bupati, begitu surat perintah diturunkan, kami akan segera melakukan eksekusi”, tegasnya.(red)

Jelang Sail Takabonerate 2012 Pemprov Sulsel Alokasikan Anggaran Senilai 3 Milyar


Kepulauan Selayar, Fajar Sulawesi-- Meski jarak waktu penyelenggaraan event Sail Takabonerate  masih relatif cukup jauh. Namun, aroma kemeriahannya mulai sangat kental dirasakan masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan dan sekitarnya.   
Terlebih lagi, setelah dilakukannya beragam bentuk persiapan baik oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi-Selatan, maupun persiapan di lingkup Pemkab Kepulauan Selayar dalam kapasitasnya sebagai panitia lokal, sekaligus tuan rumah pelaksana kegiatan.
Termasuk salah satunya, persiapan pembangunan infrastruktur perhubungan penunjang dasar, berupa perintisan dan pembangunan landasan pacu pesawat berkapasitas 12 orang penumpang yang rencananya akan diluncurkan penerbangan perdananya tepat pada hari “H” penyelenggaraan Event Sail Takabonerate medio bulan november 2012 mendatang.
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informasi Kabupaten Kepulauan Selayar, Drs. Dahlul Malik, MH yang dikonfirmasi wartawan usai mengikuti rapat koordinasi di ruang rapat pimpinan kantor bupati hari Rabu, (4/4) lalu, membenarkan adanya rencana kegiatan pembangunan landasan pacu pesawat di wilayah Kecamatan Takabonerate yang diperuntukkan untuk mempermudah aksesibilitas touris maupun tamu-tamu lain dari luar daerah menuju Takabonerate melalui penerbangan langsung dengan route Makassar-Takabonerate-PP.
Dikatakannya, tahun ini Kabupaten Kepulauan Selayar disebut-sebut bakal kecipratan anggaran senilai kurang lebih tiga milyar yang diperuntukkan untuk kegiatan perintisan dan pembangunan landasan pacu pesawat di Kecamatan Takabonerate.
Anggaran tersebut diakui mantan Camat Benteng ini, dikelolah langsung oleh PPTK Dishub Kominfo Provinsi Sulsel. Sementara, Dishub Kominfo Kabupaten Kepulauan Selayar, hanya sebatas menjalankan fungsi koordinasi.
Selebihnya, kewenangan berada di pundak Dishub Kominfo Provinsi Sulsel sebagai pejabat pelaksana tekhnis kegiatan, termasuk diantaranya kewenangan menyangkut time schedulle pelaksanaan pembangunan landasan pacu, cetus Dahlul menambahkan. (red)
  

Pantai Sawarna Potensi Wisata Terpendam



Banten, Fajar Sulawesi-- Lokasi wisata di Provinsi Banten masih banyak yang terpendam, mungkin lebih tepatnya terabaikan. Salah satunya Pantai Sawarna yang sangat masyhur di dunia maya, namun kurang mendapat perhatian dari pemerintah.
Pantai Sawarna terletak di Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Lokasi yang berjarak 150 km dari Rangkasbitung (Ibu Kota Kabupaten Lebak) ini makin komplet dengan gelombang spektakuler yang sempurna bagi para pencinta olahraga selancar. Tidak heran, pantai yang dibuka untuk publik ini menjadi semacam surga baru bagi peselancar Australia, Jepang, dan Korea. Salah satu spot favorit peselancar mancanegara untuk berselancar adalah Ciantir. Okezone berkesempatan mengabadikan pantai ini karena undangan Muhammad Arif, pemilik Banten Adventure, perusahaan tour and travel yang berkantor di Kota Serang.
Pantai Sawarna merupakan salah satu pantai yang sangat indah dan menarik dengan pasirnya yang putih. Para wisatawan yang kebanyakan pencinta fotografi memilih menginap 2-3 hari di desa yang berada di kawasan Pantai Sawarna. Maklum, begitu banyak sudut keindahan Pantai Sawarna dapat dieksplorasi dan tidak cukup bila berkunjung hanya beberapa jam.
Yang unik dari desa ini adalah lokasinya yang dipisahkan oleh aliran sungai dangkal yang cukup lebar. Makanya, siapapun yang ingin pergi ke desa tersebut harus melewati jembatan kayu gantung layaknya sedang melakukan outbound.
Selain pantainya yang indah, saat menelusuri tepi Pantai Sawarna, terdapat objek menarik yaitu Gua Laylay yang dihuni ribuan kelelawar. Dalam gua dapat dilihat jernihnya air yang mengalir menuruni gua.
Jika tertarik melakukan beach trekking, tidak ada salahnya meminta bantuan penduduk setempat atau pemilik penginapan tempat Anda menginap. Maklum, pantai ini masih dikelola oleh penduduk lokal. Jadi untuk urusan penginapan ataupun guiding, belum terfasilitasi dengan baik.
Namun sayang sekali, lokasi ini masih minim perhatian dari pemerintah Kabupaten Lebak ataupun Provinsi Banten. Hal ini terlihat dari home stay yang beroperasi (sebanyak 17 lokal) semuanya atas inisiasi warga setempat. Bahkan, Ketua Paguyuban Pemilik Home Stay Sawarna, Nenden mengeluh air bersih saja tidak menjadi perhatian pemerintah.
"Kami melalui paguyuban ini berusaha berulang kali untuk mendapatkan fasilitas air bersih karena yang ada saat ini sangat terbatas dan kurang memadai bila sedang padat pengunjung," keluhnya.
Selain itu, terlihat pula banyak yayasan yatim piatu di desa ini yang mengandalkan bantuan para turis untuk menghidupi anak asuhnya akibat minimnya perhatian dinas sosial setempat.

Pantai Klang, Obyek Wisata Primadona Masyarakat Serdang


Serdang, Fajar Sulawesi-- Pantai Klang yang berada di Desa Naga Lawan kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Saat ini saja ribuan orang mengunjunginya di akhir pekan.

Pada hari-hari libur, Pantai Klang sangat padat dikunjungi pengunjung yang datang dari berbagai daerah seperti Labuhan Batu, Tanjung Balai, Asahan, Tebing Tinggi, Medan dan Tanah karo dengan mobil pribadi dan bus umum yang sengaja dicarter atau sewa dari daerah masing-masing.
Di pantai Klang kita dapat menikmati indahnya pemandangan pantai dengan pasirnya yang putih bagai kristal dan melihat deru ombak serta menikmati terpaan angina laut sehingga menghilangkan kepenatan.
Kita juga dapat berkunjung ke sumur ajaib (sumur berkah) di sisi pantai. Di kawasan Pantai Klang tersedia pondok-pondok kecil bagi pengunjung, untuk dapat memakai pondok tersebut kita hanya membayar antara Rp 9-20 ribu, menurut ukuran besar pondok yang akan kita sewa.
Pondok biasanya digunakan sebagai tempat barang-barang yang dibawa, tempat istirahat dan berteduh bila letih berjalan mengitari pantai atau sehabis mandi di laut.
Para pengunjung yang datang ke lokasi objek wisata Pantai Klang selalu terlihat berbasah-basahan. Untuk anak-anak dapat berenang dan bermain bersama riak ombak di tepi pantai yang telah tersediakan di kawasan tepi pantai khusus untuk anak-anak dan lebih mengasikkan dalam menikmati mandi air laut dan berenang di sekitar tepi pantai masyarakat sekitar pantai dan pengelola menyediakan ban untuk disewa dengan harga yang relative murah dan terjangkau hanya Rp. 3000 atau Rp 5.000.
Bila berada di pantai Klang kita tak ingin cepat-cepat meninggalkan lokasi tersebut, kita betah bermain dengan ombak atau duduk-duduk santai di pondok yang tersedia apalagi di lokasi kawasan pantai Klang terdapat sejumlah makanan ringan eperti mie goreng, ayam goreng, pecal, sate kerang dan bermacam jajanan ringan.
Seluruh makanan tersebut adalah hasil sajian warga masyarakat sekitar pantai dan lebih membuat kita tertarik untuk membeli dan menikmatinya, makanan dijual tidak melebihi tarif harga di luar pantai. Salah satu daya tarik para pengunjung datang ke lokasi Pantai Kelang karena para penjual makanan, penyewa ban dan penyewa pondok pantai tersebut ramah-ramah dalam melayani setiap para pengunjung.
Bila tiba waktunya untuk pulang selalu berpesan agar para pengunjung dapat memberitahukan keadaan wisata pantai itu kepada tetangga, famili lainnya agar datang kesana untuk menikmati wisata di Pantai Klang.